Sabtu, 22 Oktober 2011

KHODIJAH DARI ALLAH......


KHODIJAH DARI ALLAH
Kondisi mughist semakin terpuruk.ia merasa tersudutkan ditengah-tengah keluarganya.disaat kesuksesannya tinggal selangkah lagi,ia di tuntut untuk menikah.parahnya orang tuanya memaksa ia menikah dengan pilihan ornagtuanya.dan yang lebih mengecewakan lagi,pilihan orngtuanya adalah janda.meskipun kata ibunya perempuan itu adalah janda kembang,mughist tidak pernah memimpikan menikahi wanita bersetatus janda
Via janda sukses yang berprofesi sebagai dokter specialis mata.
                7 bualn yang lalu suaminya menigggal dalam kecelakaan saat hendak menjemputnya dirumah sakit,ia sempat truma selama 2 bulan sejak kepergaian suaminya yang tragis itu. Namun setelah ia sadar bahwa menangis tidak ada gunanya, ia bangkit merintis karir yang sudah lama ia tinggalkan,namun tetap saja biografinya tidak termasuk katagori wanita yang mughist idam-idamkan,saat ini mughist hanya bisa menerawang,dalam renungannya ia menghela nafas panjang “fiiiiuuhhh....”
                Beberpa setelah prosesi akad mughist mengunci pintu kamar didlam. Ia masih ingin sendri ia belum siap untuk mentap dan memulai hidup baru bersama istrinya. Kamar pengantin yang penuh mengizinkan sama sekali kepada  istrinya untuk masuk dalam kamr pengantinya sekedar melihatpun tidak ia perkenankan
                Resah dan gelisah bergantian menghinggapinya,ia bingung harus bagaimana.ia tak mungkin mengurung diri seperti ini selamanya,ia juga tak mungkin menceraikan istrinya besok pagi,ia tak mengerti mengapa dalam hal ini ia lebih mendahulukan egonya daripada akal pikirannya,bukankah ia selalu jeli dalam menghadapi persoalan. Sejenak ia terbangun dari alam ke egoisannya
“kenapa tidak aku pasahkan saja pada Robby sang empu dari sekenario ini” pikirnya dalam hati
                Tepat pukul 02:30 ia beranjak menghadap Allah.memasrhkan sepenuhnya pada-Nya karena ia sadar Allah lebih tau apa yang dimaksudkan-Nya. Dengan penuh kekhusyukan dan kepasrahan meletup pinta,pinta untuk kemaslahatan,pinta yang sangat sederhana
                “Robby.........
                “pertemukan  hamba dengan bidadari hamba dalam istikhoro hamba ini”
Seusai sholat, dengan asma Allah mughist mencoba mencari via.
dingin menyeruak,angin berhembus sepooi...mengelus lembut daun pepohonan, dialangit terdapat separuh bulan yang ditemani bintang-bintang.mughist mendapati istrinya tesungkur diatas sejadah didalam mushallah disamping rumahnya tapi ia hanya menatapnya dari kejahuan ia tak mau mengganggu perjumpaan istrinya dangan sang pencipta.biar lah Allah yang memutuskan semuanya,dua hati yang terkungkung ketidak pastian antara berpisah atau lanjut.
“dari kemrin ia belum keluar dari mushalla ini.ia ingin kau menyambutnya dengan ikhlas “
Ibu seakan tahu keadaan mughis yang tak bisa menerima semua ini.karena itu ibu datang tiba2 membuyarkan ketermanguannya.
                Esoknya,saat fajar mulai menampakkan dirinya dan embun masih menyelimuti rerumputan mughis dengan segudang cinta yang ia kumpulkan menjemput sang istri.ia mendapati istrinya lekat.masih dengan balutan busana pengantin yang dikenakan wktu akad.namun make upnya sudah tak terlihat,hanya kecantikan dari dalam yang terpancar.dan mughis mengakui bahwa itrinya benar2 cantik.dari dekat ia dapat melihat jelas guratan-guratan harpan dalam mata istrinya yang mulai sembab.
                Ditatap seperti itu,via hanya bisa menunduk,cemas dah khawatir.sejak awal ia sudah tahu ini akan menjadi ending ceritanya.ia pun mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi.
                “ada satu permintaan yang ingin ku pinta,jangan talak aku ditempat suci ini “
Pintanya penuh pasrah.
                “dalam istikhorohku,aku teringat akan nabi Muhammad yang menikahi seorang janda,berusia 40 tahun,namun hal itu tak jadi persoalan bagi nabi, kanapaaku seabgai ummatnya tidak bisa demikian
                “jadi?”
                “would you be my khodijah?”
Via tersipu gurat yang semula menyiratkan kekhawatiran berubaf sumringah , wajahnya merah merona,Via tersenyu pasti.
                Dalam hati mughist berdo’a
                “Robby......anugrahkan hamba Cinta sebagaimana cinta Nabi Muhammad pada Kahodiah